Milik Negara manakah Pulau Senkaku atau Diaoyu?
Oleh : Muhammad Amin Ramadhani / 201410360311193
(Mahasiswa pada prodi Hubungan Internasional,
Universitas Muhammadiyah Malang)
Setelah
perang dunia II baik Cina maupun Jepang sama-sama mengklaim bahwa kepulauan
senkaku adalah miliknya. Pulau ini terletak pada pada 175km dari utara Pulau
Ishigaki (Perfektur Okinawa), 190 km timur laut Taiwan dan 420 km dari timur
daratan Cina. Jepang meanggap kedekatan
jarak dari Pulau Senkaku yang membuat mereka semakin terpacu untuk merebutkan
Pulau Senkaku tersebut. Mungkin banyak tidak mengetahui bahwa Pulau Senkaku ini
diduga memiliki sumber daya alam yang cukup menjanjikan untuk dijadikan
pemasukan negara.
Nama
kepulauan Senkaku ata Daioyu ini tercatat dalam literature Cina semenjak abad
ke 15, pada saat itu bernama Daioyu (dalam Bahasa Cina) dan Uotsuri (dalam
bahsa Jepang) yang memiliki arti yang sama yaitu “memancing”. Klaim pertama kali dilakukan oleh Jepang pada
14 Januari 1895, saat itu adanya perang antara Kerajaan Meiji dengan Dinasti
Ming. Berawal dari perbedaan histori ini
lah sengketa pulau Sensaku atau Daioyu antara Cina dan Jepang mencuat.
Penulis
akan menggunakan perspektif Realisme dalam artikel, karena menurut Penulis
perspektif sangat cocok untuk menanggapi
kasus ini. Pada perspektif Realisme menurut Morghentau perang yang
terjadi pada antar negara adalah hal yang legal, dia menganggap bahwa dunia ini
adalah anarki. Dunia yang dimana kita tidak bisa mempercayai orang lain,
Morghentau juga menambahkan bahwa salah satu konsep Realisme adalah National
Interest. Dimana negara akan membawa national
interest-nya ke dunia internasional guna memenuhi national interest-nya
tersebut. Negara berupaya di lingkungan internasional untuk melakukan apapun
dalam pemenuhan national interest-nya. Seperti yang dilakukan oleh Cina dan
Jepang dan yang berusaha mendapatkan pulau Senkaku atau Daioyu karena pulau ini
dinilai memliki keuntungan besar apabila salah satu dari kedua negara ini bisa
mendapatkannya.
Pada
konflik sengketa pulau Senkaku atau
Daioyu antara Cina dan Jepang ini menjadi konflik yang panjang. Penulis mengira
akhir dari konflik ini nantinnya akan diselesaikan dengan jalur perang, jika
dengan cara diplomasi tidak berhasil. Seperti yang kita ketahui bahwa jika
diihat dari power yang dimiliki dari kedua negara ini yang dimana kekuatan
militer mereka yang cukup bagus. Kasus ini pernah dibawa ke PBB namun pada
akhirnya PBB tidak dapat menyelesaikan masalah ini dan diserahkan kepada Cina
dan Jepang kembali. Cina dan Jepang sama-sama memiliki bukti yang kua atas
pualu Senkaku dan Daioyu ini.
Pulau
Senkaku atau Daioyu ini selain diduga banyak sumber daya alamnya, juga menjadi
jalur pelayaran di laut cina timur. Pulau ini sangat kaya akan minyak dan sudah
jelas bahwa kedua negara ini ingin menguasai sesuatu yang ada di pulau Senkaku atau Daioyu ini guna memenuhi
national interest mereka yang berupa tambahan pemasukan negara. Ikan dengan kualitas tinggi pun terdapat di
pulau ini. Hubungan Cina dengan jepang memang sudah konfliktual. Hal inilah
yang membuat Jepang tidak ingin Kepulauan Senkaku jatuh ke dalam kedaulatan
Cina. Cina juga berupaya keras agar Kepulauan Senkaku menjadi wilayah daulatnya
karena dengan ini Cina dapat memperkuat legitimasinya akan Taiwan dan dapat
mengeluarkan kebijakan One China Principle, yang berarti bahwa hanya ada satu
Cina di dunia ini. Perlu diketahui bahwa Taiwan juga ikut memperebutkan wilayah
ini. Sengketa pulau ini sebenarnya hanyalah puncak “gunung es” nya saja ada
beberapa factor kenapa Cina dan Jepang berkonflik salah satunya pada massa lalu
adanya intervensi Jepang yang membuat adanya dendam dari Cina.
Letak
Pulau Senkaku atau Daioyu ini yang strtaegis jika menjadi salah satu bagian
dari dua negara ini maka akan sangat pas menjadi pangkalan militer. Kenapa ?
karena dengan menjadikan pulau ini menjadi sebagai pangkalan militer maka
dengan mudah bagi salah satu dari Cina dan Jepang untuk memantau armada militer
satu sama lain. Bukan hanya itu saja mereka juga bisa untuk menangkap dengan cepat apabila orang lain memasuki
wilayah teritori mereka.
Karna
sengketa pulau Senkaku atau Daioyu ini hubungan kedua negara ini buruk dan
sempat sesekali memanas walaupun masih belum menimbulkan perang. Akan tetapi
penulis mengira kemungkinan adanya perang juga ada jika masalah ini masih belum
bisa diselesaikan dengan cara kompromi. Kalau pun perang terjadi pulau Senkaku
atau Daioyu kedua belah pihak ini akan sama-sama tidak mendapatkan untung
karena pulau ini pun dapat hancur karena senjata-senjata yang dilancarkan. Cara
menyelesaikan masalah ini mungkin membawanya ke Mahkamah Internasional. Tinggal
masalah waktu saja masalah ini bisa mendapatkan jalan keluar. Jika pada
Mahkamah Internasional tidak berhasil maka jalan satu-satunya hanyalah perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar