Minggu, 22 November 2015

Tugas Opini ( Teori Hubungan Internasional) - 2

Milik Negara manakah Pulau Senkaku atau Diaoyu?
Oleh : Muhammad Amin Ramadhani / 201410360311193
(Mahasiswa pada prodi Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang)

Setelah perang dunia II baik Cina maupun Jepang sama-sama mengklaim bahwa kepulauan senkaku adalah miliknya. Pulau ini terletak pada pada 175km dari utara Pulau Ishigaki (Perfektur Okinawa), 190 km timur laut Taiwan dan 420 km dari timur daratan Cina.  Jepang meanggap kedekatan jarak dari Pulau Senkaku yang membuat mereka semakin terpacu untuk merebutkan Pulau Senkaku tersebut. Mungkin banyak tidak mengetahui bahwa Pulau Senkaku ini diduga memiliki sumber daya alam yang cukup menjanjikan untuk dijadikan pemasukan negara.
Nama kepulauan Senkaku ata Daioyu ini tercatat dalam literature Cina semenjak abad ke 15, pada saat itu bernama Daioyu (dalam Bahasa Cina) dan Uotsuri (dalam bahsa Jepang) yang memiliki arti yang sama yaitu “memancing”.  Klaim pertama kali dilakukan oleh Jepang pada 14 Januari 1895, saat itu adanya perang antara Kerajaan Meiji dengan Dinasti Ming. Berawal dari perbedaan histori  ini lah sengketa pulau Sensaku atau Daioyu antara Cina dan Jepang mencuat.  
Penulis akan menggunakan perspektif Realisme dalam artikel, karena menurut Penulis perspektif sangat cocok untuk menanggapi  kasus ini. Pada perspektif Realisme menurut Morghentau perang yang terjadi pada antar negara adalah hal yang legal, dia menganggap bahwa dunia ini adalah anarki. Dunia yang dimana kita tidak bisa mempercayai orang lain, Morghentau juga menambahkan bahwa salah satu konsep Realisme adalah National Interest.  Dimana negara akan membawa national interest-nya ke dunia internasional guna memenuhi national interest-nya tersebut. Negara berupaya di lingkungan internasional untuk melakukan apapun dalam pemenuhan national interest-nya. Seperti yang dilakukan oleh Cina dan Jepang dan yang berusaha mendapatkan pulau Senkaku atau Daioyu karena pulau ini dinilai memliki keuntungan besar apabila salah satu dari kedua negara ini bisa mendapatkannya.
Pada konflik sengketa pulau  Senkaku atau Daioyu antara Cina dan Jepang ini menjadi konflik yang panjang. Penulis mengira akhir dari konflik ini nantinnya akan diselesaikan dengan jalur perang, jika dengan cara diplomasi tidak berhasil. Seperti yang kita ketahui bahwa jika diihat dari power yang dimiliki dari kedua negara ini yang dimana kekuatan militer mereka yang cukup bagus. Kasus ini pernah dibawa ke PBB namun pada akhirnya PBB tidak dapat menyelesaikan masalah ini dan diserahkan kepada Cina dan Jepang kembali. Cina dan Jepang sama-sama memiliki bukti yang kua atas pualu Senkaku dan Daioyu ini.
Pulau Senkaku atau Daioyu ini selain diduga banyak sumber daya alamnya, juga menjadi jalur pelayaran di laut cina timur. Pulau ini sangat kaya akan minyak dan sudah jelas bahwa kedua negara ini ingin menguasai sesuatu yang ada di  pulau Senkaku atau Daioyu ini guna memenuhi national interest mereka yang berupa tambahan pemasukan negara.  Ikan dengan kualitas tinggi pun terdapat di pulau ini. Hubungan Cina dengan jepang memang sudah konfliktual. Hal inilah yang membuat Jepang tidak ingin Kepulauan Senkaku jatuh ke dalam kedaulatan Cina. Cina juga berupaya keras agar Kepulauan Senkaku menjadi wilayah daulatnya karena dengan ini Cina dapat memperkuat legitimasinya akan Taiwan dan dapat mengeluarkan kebijakan One China Principle, yang berarti bahwa hanya ada satu Cina di dunia ini. Perlu diketahui bahwa Taiwan juga ikut memperebutkan wilayah ini. Sengketa pulau ini sebenarnya hanyalah puncak “gunung es” nya saja ada beberapa factor kenapa Cina dan Jepang berkonflik salah satunya pada massa lalu adanya intervensi Jepang yang membuat adanya dendam dari Cina.
Letak Pulau Senkaku atau Daioyu ini yang strtaegis jika menjadi salah satu bagian dari dua negara ini maka akan sangat pas menjadi pangkalan militer. Kenapa ? karena dengan menjadikan pulau ini menjadi sebagai pangkalan militer maka dengan mudah bagi salah satu dari Cina dan Jepang untuk memantau armada militer satu sama lain. Bukan hanya itu saja mereka juga bisa untuk menangkap  dengan cepat apabila orang lain memasuki wilayah teritori mereka.
Karna sengketa pulau Senkaku atau Daioyu ini hubungan kedua negara ini buruk dan sempat sesekali memanas walaupun masih belum menimbulkan perang. Akan tetapi penulis mengira kemungkinan adanya perang juga ada jika masalah ini masih belum bisa diselesaikan dengan cara kompromi. Kalau pun perang terjadi pulau Senkaku atau Daioyu kedua belah pihak ini akan sama-sama tidak mendapatkan untung karena pulau ini pun dapat hancur karena senjata-senjata yang dilancarkan. Cara menyelesaikan masalah ini mungkin membawanya ke Mahkamah Internasional. Tinggal masalah waktu saja masalah ini bisa mendapatkan jalan keluar. Jika pada Mahkamah Internasional tidak berhasil maka jalan satu-satunya hanyalah perang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar